Buku usir resah jelang nikah
ISBN:978-602-7986-16-9
Penulis:Luky B Rouf, Iwan Januar
Cover:Soft Cover
Isi:204
Ukuran: 13,5 cm x 20,
Tahun Terbit: 2014
Penerbit: Al Azhar Fresh Zone
Kategori: Remaja Populer
Keluarga yang sakinah pasti menjadi dambaan setiap muslim dan muslimah. Namun sakinah itu adalah proses, bukan sebuah hasil yang sekejap langsung bisa kita nikmati. Maka jika mendamba sakinah haruslah mau berproses. Proses itu dimulai sejak saat seorang muslim-muslimah berkeinginan membangun sebuah keluarga. Mulai dari, pasangan seperti apa yang diinginkan, bagaimana cara memilihnya, prosesnya seperti apa, dan seterusnya. Jika sedari awal proses memilih pasangan hidup saja masih jauh dari ketaatan, bagaimana nantinya jika benar-benar sudah berumah tangga.
Maka mempersiapkan itu semua butuh waktu, ilmu dan juga guru. Kapan waktunya? Sekarang juga saat sudah mulai ada keinginan untuk menyukai lawan jenis. Ilmu seperti apa? Ya ilmu apa saja terkait dengan kesiapan pra nikah sampai pasca nikah. Bisa didapat dari buku, atau mengikuti seminar, pelatihan tentang pernikahan, atau belajar langsung pada seorang guru. Gurunya siapa? Gurunya bisa ustad atau ustadah kita. Belajarlah dari mereka yang mungkin sudah berpengalaman memakan asam garam kehidupan.
Buku ini, InshaAllah memuat serpihan kegundahan tentang pra nikah yang memang dibutuhkan seseorang ketika menghadapi peristiwa-peristiwa dilematis. Ada mungkin kaum lajang yang kena sindrom pra nikah, atau malah ada juga yang super kebelet pengin segera menikah, nah di buku ini diurai dengan cukup apik.
Ada juga pembahasan tentang jodoh itu takdir atau pilihan sampai pembahasan tentang persiapan pesta walimahan agar syar’i dan berkah. Nah, kaum lajang apakah anda akan melewatkan buku berharga ini?
Mengapa Menikah Itu Menyenangkan?
ISBN : keluarga
Penulis : Iwan Januar
Cover : Soft Cover
Isi:
Ukuran : 12,5 cm x 17,
Tahun Terbi t: 2014
Penerbit : Al Azhar Fresh Zone
Kategori : Keluarga
Mencintai itu menyenangkan. Ada yang dipikirkan, dipandang, dirasakan, dan dikenang. Maha suci dan penyayangnya Allah SWT yang telah menaburkan rasa cinta pada manusia. Andaikan kehidupan manusia tidak ditaburi cinta hidup terasa hampa, tidak ada yang indah saat dipandang, manis saat didengar, bergetar saat diucap. Hatipun kering, tidak ada rasa gembira maupun luka. karena cinta, seorang Asma binti Abu Bakar (semoga Allah meridhoinya) rela menggiling gandum hingga telapak tangannya yang halus mengeras, memanggul kurma bermil-mil di bawah panasnya matahari dan berjalan ditengah debu-debu gurun, bahkan Asma pula yang mengurus kuda milik suaminya, Zubair bin Awwam. Padahal Zubair seorang fakir, bekas budak Rasulullah. Sedangkan Asma seorang bangsawan Quraisy, sahabat sekaligus mertua Rasulullah yang terkemuka. Andaikan mau pemuda yang kaya, tampan dan lebih baik dari Zubair berdatangan meminangnya. Tapi Zubair telah menjadi tambatan hatinya, sehingga ia rela karena Allah atas apa yang ada pada Zubair.
Mengapa menikah itu menyenangkan? Ridho Allah-lah jawabannya. Inilah cinta yang paling luar biasa di antara berbagai cinta yang ada di benak manusia. Cinta karena Allah tidak akan pernah membuat seorang istri yang beriman merasa cintanya disia-siakan. Pun seandainya cintanya tak berbalas. Sebabnya, ia melakukan itu semua karena Allah maka cintanya menembus batas fisik kemanusiaan, yakni karena iman. begitupun sebaliknya.
Semoga Allah memberkati orang-orang yang mencintai-Nya, mencintai Rasul-Nya, mencintai perjuangan di jalan-Nya, dan yang mencintai cinta.
Ulasan
Belum ada ulasan.